Saturday 3 November 2012

HUNTING HIGH AND LOW



Enaknya kalau jadi burung, nggak usah kerja…. 




Angellica Skye sedang melamun sambil melihat burung-burung dari jendela kantornya. Ia beruntung mendapat meja yang dekat jendela. Jika sedang suntuk kerjaan, sesekali Angel bisa melihat pemandangan di luar cukup dengan menengok… 


Technical report yang super-tebal itu akhirnya beres juga. Setelah terkirim. saatnya ia bersiap-siap pulang… 

“Oh, Mbak Skye, kamu masih disini. Bisa minta tolong tiga dokumen lagi? Besok sudah musti disetor soalnya”, kata bosnya sambil tersenyum diplomatis.... 




Biji Kutil....



Angel tidak jadi mematikan laptopnya. Ia membuka music player dan menyetel Stratovarius. Lagu “Hunting high and low” terdengar dari speaker laptop. Angel tidak perlu repot-repot lagi menggunakan headphone, toh sebagian besar orang di ruangannya sudah pulang jam segini…. 


I feel the wind in my hair
And it's whispering, telling me things
Of a storm that is gathering near
Full of power I'm spreading my wings 


Pengurangan jumlah karyawan beberapa waktu yang lalu membuat beban kerjanya makin gila. Bulan ini, Angel belum pernah meninggalkan kantor di bawah jam sembilan malam. Untung saja kompensasi lemburnya lumayan. 

Lumayan nih, jaket kulit baru bulan depan, pikir Angel dalam hati setelah menghitung secara kasar uang overtime-nya bulan ini. 

Ia melihat ke jendela lagi. Matahari sudah terbenam. Sebentar lagi burung-burung siang hari akan diganti dengan jenis burung-burung malam. 

Dari jendela juga terlihat jalanan di depan kantornya. Jam segini, semua kendaraan sepanjang jalan raya Kolonel Sanders hampir tidak bergerak. Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, ada untungnya juga kerja lembur begini, bisa menghindari prime time jam pulang kantor. Di pusat kota Moyopolis, lalu lintas bisa mengubah orang paling baik sekalipun menjadi jahat. 



Sudah dua dokumen beres. Satu lagi. Angel istirahat sejenak dan membuka-buka album foto di laptopnya. 

Angellica Skye, medali emas lompat tinggi. Begitulah tulisan yang terbaca di bawah salah satu foto yang menampilkan ia sedang berada di podium sambil memegang medali di pekan olahraga antar kampus. Wajahnya belum berubah antara sekarang dengan foto tiga tahun yang lalu itu. 

Angel tersenyum kecil. Ia ingat bahwa ia sebenarnya sedikit “curang” saat itu, dan beberapa hari setelah kejuaraan, ia masih merasa nggak enakan. Tapi toh sudah berlalu, ia juga tidak mengaku ke siapa-siapa selain ibunya, dan respons ibunya pun biasa saja sambil tertawa. 

Sebagian besar foto menggambarkan masa-masa kuliah Angel. Teman-temannya yang ada di foto-foto tersebut banyak yang sudah kerja di luar negeri. Dari satu angkatannya, hanya Angel yang bekerja di perusahaan ini sekarang. 

Angel tidak menyesal, tapi juga tidak terlalu bahagia. Kantor ini memberikan benefit yang lumayan oke, tapi juga dibarengi kerjaan yang berat. Beberapa kali ia sempat memikirkan untuk pindah, namun terlalu malas untuk membuka-buka lowongan kerja lagi dan memperbarui curriculum vitaenya. 





“Mau kemana, Pak?”, tanya Angel ke salah satu rekan kerjanya yang menuju ke luar ruangan, tapi tidak membawa tas yang artinya belum mau pulang. 

“Nyari cemilan. Bakal sampe tengah malem gue dimari…”, kata orang tersebut. “Mau nitip?” 

“Enggak usah, ini bentar lagi beres kok…” 



Minuman energi yang disediakan di pantry kantor membuat Angel menyelesaikan dokumen terakhirnya dengan cepat. Enggak sehat sih, tapi rasanya enak, pikir Angel. Kali ini ia benar-benar mematikan laptopnya, kemudian mengambil helm dan jaketnya di meja. 

“Hey Mbak Skye, bukannya rumahmu jauh ya? Gak takut tuh naek motor malem-malem?”, tanya bosnya. 

Angel hanya tersenyum. Kan ente yang bikin ane pulang jam segini, pikir Angel sambil mencoba menyingkirkan godaan untuk memaki-maki bosnya itu dalam hati. 


Ia mengenakan jaket motor Alpinestarsnya sambil menunggu lift. Angel sebenarnya tidak menyukai perlengkapan biker tebal seperti ini. Kaku, tidak nyaman, dan sama sekali tidak modis. Namun apa boleh buat. Bergerak dalam kecepatan tinggi di malam hari mengharuskan lapisan pakaian yang hangat dan protektif. Helmnya pun full-face, karena lebih aman dan kedap angin daripada sekedar half-face. 





Sesampainya di lantai bawah, ia memakaikan helm Caberg miliknya ke kepalanya. Setelah absen menggunakan fingerprint scanner, dilanjut dengan mengenakan sarung tangan RS Taichi hitam. Dulu, otak Angel belum terbiasa dengan pola ini sehingga sering terbalik. Akibatnya terpaksa melepas sarung tangan untuk scan sidik jari, lalu memakainya kembali... 


Now I'm leaving my worries behind
Feel the freedom of body and mind
I'm starting my journey, I'm drifting away with the wind, I go 


Angel menuju ke bagian paling ujung belakang dari tempat parkir sepeda motor yang berada di luar gedung tersebut.

Ia melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada orang yang akan melihatnya.... 



Setelah yakin kondisi aman, Angel melompat sejauh lima ratus meter ke angkasa. Kemudian terbang ke arah Selatan menuju rumahnya… 


I am Hunting High and Low
Diving from the sky above
Looking for, more and more, once again
I'm Hunting High and Low
Sometimes I may win, sometimes I'll lose
It's just a game that I play 


Walaupun sudah pakai jaket biker, masih saja terasa dingin. Maklum ia terbang hampir secepat pesawat penumpang. 


Beberapa spesies burung malam terlihat sedang bermigrasi dalam kelompok. Mereka kaget dan terbang menjauh setelah melihat Angellica Skye di sampingnya. 





Enaknya kalau jadi burung, nggak usah kerja…






No comments:

Post a Comment